Setelah sekian waktu berkutat dengan mutu RS, pekan-pekan ini kami harus kembali fokus di dalam topik mengenai pemasaran RS. Hal ini terkait jumlah tempat tidur (TT) terisi yang seringkali tidak beranjak dari angka 100 dari sekitar 160 tempat tidur yang diakui (meskipun dalam era pandemi ini kami harus menghadirkan ruang isolasi sehingga ada ruang rawat inap penyakit dalam yang biasanya terisi hingga 40 TT menjadi hanya 18 TT).
Harus kuakui, beberapa saat sebelumnya, kami tidak terlalu fokus untuk selling, tapi lebih ke branding. Kami meyakini bahwa kalau layanan kami dapat dicitrakan sebagai layanan yang mencintai pelanggan, maka otomatis pelanggan akan datang sendiri. Itu sebabnya, jenis-jenis kegiatan pemasaran yang kami lakukan lebih berorientasi ke kegiatan-kegiatan kehumasan.
Kini, baik mutu, pemasaran, kehumasan, selling, semuanya harus dilakukan. Harus terus meningkat dari bulan-bulan sebelumnya. Yang harus aku lakukan sebagai manajer adalah membuat semuanya tetap simple. Jangan sampai membuat teman-teman menjadi ribet dan bingung dengan apa yang harus mereka lakukan.
Hal paling sederhana dari pemasaran RS adalah memberikan informasi mengenai apa yang bisa kita bantu. Sasaran kita terbagi menjadi dua besar :
1. Pasien/Klien dan keluarga
2. Faskes, nakes dan instansi sebagai rekanan
Bismillah, semoga dengan menyederhanakan konsep ini menjadikan para pelaksana lebih mudah mengerjakan tugasnya.
Fokusnya adalah : Memberikan INFORMASI seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, selebar-lebarnya bahwa KITA BISA MEMBANTU dengan apa yang kita bisa/apa yang kita miliki. Semoga dengan demikian, Allah SWT ridho dan memudahkan semua urusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar