Total Tayangan Halaman

Sabtu, 11 Juni 2016

Proses Kelahiran sebuah unit khusus (dan baru) di RS

RS adalah sebuah organisasi khusus yang padat karya. Tidak ada yang selalu sama dari waktu ke waktu. Semua harus berubah dan berubah semakin baik. Itu kunci untuk menjadi lebih baik. Kenapa saya bilang begitu? karena situasi inilah yang saya rasakan dari waktu ke waktu. 

Di awal tulisan saya dulu mengenai unit BMP (Badan Mutu dan Pencitraan), saya pernah sempat merasa kesulitan memanaje nya tapi sekaligus mensyukuri kompleksitas area kerja nya. Dan kini, ketika dalam salah satu rapat kerja manajemen mengambil keputusan bahwa unit ini akan dibedah  menjadi 2 unit yang berbeda, saya seperti mengalami de javu

Once upon time, beberapa tahun lalu. Saat itu saya yang berlatar belakang pendidikan diploma III Gizi dan kemudian melanjutkan ke S1 Kesehatan Masyarakat tiba-tiba diminta untuk mengampu sebuah jabatan baru yaitu unit humas dan diklatlitbang. Bisa dibayangkan betapa crowded nya unit itu. Padahal saat itu saya masih harus mengampu profesi klinis saya sebagai ahli gizi yang notebene setiap hari harus ke pasien untuk memberikan asuhan gizi. 

Namun, itu tidak berlangsung lama. Begitu mulai kelihatan bahwa unit ini memang nyata kegiatannya (saya asumsikan begitu), yaitu dua hal besar yang berbeda, maka berikutnya unit ini pun dipecah. Tidak tanggung-tanggung langsung dengan 2 asisten manajer sekaligus. Asman Diklatlitbang dan Asman Humas Pemasaran. Pekerjaan mulai nyata dan kedua asman benar-benar berbeda area kegiatannya. 

Lambat laun, dunia kecil kami berubah. Dua asman yang semula tidak dalam unit saya tersebut, salah satunya dikembalikan ke unit saya yaitu Humas Pemasaran. Kali ini ditambahi Da'wah. Jadilah unit Pemasaran Humas dan Da'wah. Dia berada dalam koordinasi  Badan Mutu dan Pencitraan. 

Entah apa komentar orang di luar sana. Saat itu meski terasa tidak mudah saya berusaha untuk membangun postur para junior saya. Saya mau, mereka bertumbuh menjadi duplikasi-duplikasi saya. Tidak mudah memang karena kami jelas berasal dari berbagai latar belakang, tapi saya merasa bahwa saya hanya bisa tuntas mengerjakan pekerjaan saya hanya jika saya berhasil melatih junior saya untuk memegang salah satu peran penting yang harus saya ampu. 

Maka, kini sampailah pada kenyataan yang baru. Kejadiannya hampir sama dengan kejadian bertahun-tahun lalu. BMP (Badan Mutu Pencitraan) akan dipecah jadi Komite Mutu dan direktorat baru (yang mungkin paling pas disebut Brand Management and Public Relation). 

Rasanya mirip. Sedih-sedih seneng. Seneng bahwa akhirnya kerja keras itu terlihat oleh para pimpinan dan teridentifikasi sebagai dua hal yang sama berat dan strategisnya. Sedih karena mau tidak mau ada proses belajar dengan sistem baru  berikut segala liku nya. Dan saya memilih untuk bersyukur. Alhamdulillah...itu berarti Allah SWT, RosulNya dan orang-orang beriman lah  yang akan melihat hasil pekerjaanmu. Dan bukankah itu cita-cita tertinggi kita, maka bismillah ambil langkah baru dan tetap semangat!!!

Allahu a'lam.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar