Total Tayangan Halaman

Senin, 28 Maret 2022

Memetakan Sumber Daya Manusia

Saat saya menulis ini, posisi saya masih seorang Manajer Mutu dan Pengembangan RS PKU Muhammadiyah Temanggung. Kebetulan saya baru pindah ruang hari ini. Menurut hitungan di atas kertas, sekitar 4 atau 5 bulan lagi  masa jabatan kami akan habis. Kami belum tahu nantinya akan bagaimana karena memang belum ada pembicaraanmengenai hal tersebut. Namun, aku pikir, seperti  yang sudah-sudah aku tetap harus merencakan sesuatu. 

Kali ini adalah sebuah ide mengenai memetakan sumber daya manusia yang bisa dioptimalkan. Kalo mau dibilang ada keleluasaan, posisiku memang leluasa untuk merencanakan sesuatu. Namun, selalu butuh proses untuk akhirnya tertata. Pengalaman selama ini, juga tidak bisa selalu sempurna sesuai apa yang direncanakan. Namun, saat Allah SWT berkehendak, biasanya  hasilnya selalu lebih baik. Selalu lebihbaik dari semua yang direncanakan. 

Itu membuat aku tidak pernah jera untuk merencanakan sesuatu. Alhamdulillaahirobbil aalamiin. 

Semua selalu berhasil baik alhamdulillah. 

Kini, saatnya aku memetakan kembali mengenai sumber daya manusia. Jumlah orang yang ada saat ini jauh lebih banyak dari saat aku masuk 25 tahun lalu. Secara kualitaspun, aku rasa kualitas yang sekarang jauh lebih baik dari 25 tahun lalu. 

Tak hanya sumber daya manusianya namun juga seluruh fasilitasnya. Alhamdulillah. Termasuk juga gedung-gedungnya. Semuanya jauh lebih baik saat ini. Oleh karena itu, akupun berazzam untuk mensyukuri semua nikmat ini dengan melakukan hal-hal yang semakin baik dari waktu ke waktu. Semoga Allah SWT ridho. 

Coba mari kita syukuri dulu peta SDM tersedia saat ini : 

1. Direksi manajer yang solid dan kompak

    Dulu 25 tahun lalu, hanya ada 1 direktur. Itupun tidak sepanjang minggu bisa ngantor dan hadir.        Tidak ada wadir. Ada sebutan kabag kasi, ka Bag TU Sekretariat dan Personalia, Kabag Keuangan, Ka Bidang Penunjang dan         Kasie Keperawatan, Ka Sie Pelayanan baru muncul kira-kira  1-2 tahun setelah saya masuk. Kini,            ada  Wadirum Keuangan, Wadir Pelayanan, Manajer Keuangan, Manajer SDI, Manajer Keperawatan, Manajer Penunjang, Manajer Rumah Tangga, Manajer Pelayanan dan Manajer Mutu Pengembangan. 

2. Asisten manajer yang semakin lengkap 

    Dulu 25 tahun lalu hanya ada sekitar 10 orang pejabat struktural. Kini, alhamdulillah jumlah struktural sudah lebih banyak. Hampir 40 orang. Itu artinya, beban  manajemen RS pun terbagi pada banyak bahu..Insyaallah makin barokah. Makin banyak sisi kemanfaatan yagn bisa dikembangkan. 

3. Jumlah SDM  Dokter Ahli  semakin banyak. Dulu baru sekitar 5 orang, itupun ada yang masih ngelaju dari Yogya atau dari Semarang. Kini, Lebih dari 25 orang. Itupun masih pula ada 7 yang merupakan dokter ahli organik. Masing-masing memililiki keahlian dan emikian juga jumlah sumber daya manusia penunjang lainnya.. Semuanya adalah potensi terbaik yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Baik sebagai subyek  pengembangan maupun sebagai partner. 

4. Jumlah dokter umum, perawat, apoteker, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya jauh lebih banyak. Demikian juga jumlah sumber daya manusia penunjang lainnya. Dulu, hanya ada sekitar 50 atau 60 total karyawan saat ini ada lebih dari 300 karyawan. Belum lagi ada outsource, relawan, jejaring, dsb.  Alhamdulillaahirobbil aalamiiin. 

Melihat semua pemberian dari Allah SWT yang luar biasa ini, wajar kiranya jika harus dibangun  budaya mutu dan budaya kerja yang lebih berkualitas. kita mulai dari 0 kembali. Syukuri yang ada sambil meng 0 kand iri agar bisa melenting lebih tinggi. 

Bismillah,